Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Diperbarui: 27 Mei 2018, 06:14 WIB Diterbitkan: 27 Mei 2018, 06:14 WIB
Terdapat 10 negara yang pernah menjadi kampiun sepak bola di benua Eropa. Jerman dan Spanyol adalah dua negara tersukses di Kejuaraan Piala Eropa, sama-sama mengumpulkan tiga gelar juara.
Jerman paling sering mencapai di final, yaitu sebanyak enam kali, dengan separuhnya sebagai tim Jerman Barat.
Selanjutnya Perancis dan Italia menyusul di belakang Tim Panser dan skuad Matador dengan torehan dua titel.
Sementara, ada enam negara yang masing-masing mengoleksi satu trofi, yakni Rusia/Uni Soviet, Ceko/Cekoslovakia, Denmark, Yunani, Belanda, serta Portugal.
Selain 10 negara yang menjadi juara, ada tiga negara yang menjejak hingga ke babak final. Mereka adalah Serbia (yang kala itu menjadi bagian Yugoslavia) dua kali mencapai babak final (1960, dan 1968), Belgia (1980,) dan Inggris (2020).
Italia merupakan negara terakhir yang menjadi kampiun Eropa. Gli Azzuri meraih trofi untuk kedua kalinya di EURO 2020 setelah mengalahkan Inggris di partai puncak lewat adu pinalti 3 – 2.
Sumber Data:Union of European Football Associations (UEFA)
Infografik:Albertus Erwin Susanto
Pengolah Data:Dwi Erianto
Editor:Topan Yuniarto
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Let’s watch this show on the app!
Scan this QR to download the Vidio app.
BOLASPORT.COM - Timnas Spanyol pernah menunjukkan kehebatan mereka sebagai Raja Eropa dalam ajang Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
Timnas Spanyol memang pernah menjadi penguasa Eropa dan dunia pada medio 2008 hingga 2012.
Saat itu, timnas Spanyol sukses menjadi juara Eropa pada 2008 dan 2012 serta menjadi juara Piala Dunia pada 2010.
Momen kehebatan timnas Spanyol di Piala Dunia 2010 kala itu mungkin menjadi salah satu momen yang paling diingat.
Pasalnya, La Furia Roja belum pernah sekali pun melewati babak perempat final Piala Dunia sebelum 2010.
Namun, Spanyol akhirnya mampu meraih trofi Piala Dunia perdana mereka di Tanah Afrika.
Prestasi Spanyol itu juga diikuti dengan berbagai rekor mengesankan dari para pemainnya.
Sebut saja Sergio Busquets dan Carles Puyol yang memiliki persentase umpan terbaik ketiga dalam kompetisi itu.
Busquets dan Puyol mencapa persentase operan berhasil mencapai 88 persen.
Kedua pasukan Barcelona itu hanya kalah dari Ricardo Carvalho (89 persen) dan Felipe Melo (90 persen).
Selain Busquets dan Puyol, Xavi Hernandez dan David Villa juga mencatatkan rekor terhebat di ajang Piala Dunia kali ini.
Xavi menjadi pemain yang paling banyak berlari di Piala Dunia 2010 dengan daya jelajah mencapai 80 kilometer seperti dikutip BolaSport.com dari laman resmi FIFA.
Hanya Bastian Schweinsteiger yang mempunyai catatan hampir sama dengan Xavi, yakni 79,6 kilometer.
Sementara itu, David Villa menjadi pemain yang mencetak assist untuk 75 persen gol Spanyol di Afrika Selatan.
Persentase Villa tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah Piala Dunia dan mengalahkan nama-nama legendaris, seperti Diego Maradone, Romario, Paolo Rossi, dan Pele.
Meski keberhasilan Spanyol itu dinilai sebagai bukti kehebatan Tim Matador, tidak sedikit yang menyebut kalau Andreas Iniesta dkk hanya beruntung dalam ajang Piala Dunia 2010.
Hal itu dapat dilihat dari jumlah gol yang dicetak Spanyol sepanjang kompetisi yang hanya menyentuh angka delapan gol.
Jumlah tersebut menjadi yang paling sedikit di antara juara Piala Dunia yang pernah ada.
Selain itu, Spanyol juga hanya memiliki tiga pencetak gol sepanjang Piala Dunia 2010, yakni Carles Puyol, Andreas Iniesta, dan David Villa.
Catatan itu lagi-lagi merupakan yang paling sedikit jika dibandingkan dengan para pemenang Piala Dunia lainnya.
Namun, daripada disebut sebagai tim yang beruntung, Spanyol lebih layak dikatakan sebagai tim yang bermain efektif.
Pasalnya, Spanyol menjadi satu-satunya juara Piala Dunia yang tidak kebobolan satu gol pun dalam fase knock-out.
Wygląda na to, że ta funkcja była przez Ciebie wykorzystywana w zbyt szybki, niewłaściwy sposób. Możliwość korzystania z niej została w Twoim przypadku tymczasowo zablokowana.
Jeżeli uważasz, że nie jest to sprzeczne z naszymi Standardami społeczności,